Sebagai keturunan Basarb yang agung ( Basarb teh Great ), pendiri negara Wallachia pada abad ke-14, ayah Vlad diberi kehormatan oleh Sigismund, Kaisar Roma yang suci, sebagai anggota Ordo Naga atau Dracul ( bahasa Wallachia ). Yang berarti 'putra naga' atau Dracula.
Vlad mendapat didikan dalam istana Wallachia, tetapi ketika Sigismund meninggal, ayah Vlad membuat kesepakatan dengan Sultan Turki untuk menjamin kemerdekaan Wallachia. Dalam kesepakatan itu, Vlad berumur 11 tahun dan Radu, adiknya yang berumur 6 tahun, dikirim ke Anatolia sebagai sandra. Radu adalah seorang anak yang tampan, yang mampu menarik perhatian calon sultan, dan dia pun menjalani kehidupan yang mewah dalam istana Turki. Sedangkan, Vlad adalah pria yang penampilannya tidak begitu menarik dan dia menjalani hari - harinya sebagai tawanan yang berarti lebih banyak menjalani kehidupan yang keras.
Tahun 1448, ayah mereka dibunuh dan kakak mereka dibakar hidup - hidup oleh lawan pengincar takhta yang didukung oleh orang - orang Hungaria. Orang - orang Turki tidak menginginkan Wallachia dikuasai oleh kaki tangan Hungaria, jadi mereka melepaskan Vlad untuk kembali ke negaranya, sementara Radu tetap tinggal di Turki. Dengan bantuan orang - orang Turki, Vlad merebut takhta Wallachia, tetapi setelah 2 bulan, dia dipaksa untuk lari ke tempat pengasingan di Moldavia. kemudian penguasa Wallachia yang baru mengadakan kesepakatan dengan Turki, jadi Vlad mencari dukungan dari Hungaria dan, 8 tahun kemudian, dia kembali ke Wallachia dan sekali lagi merebut takhtanya.
Hingga 6 tahun berikutnya, pemerintahannya ditandai dengan kekejaman yang tidak perlu. Lima ratus bangsawan Wallachia yang menentang pemerintahannya pun berkumpul, yang lebih tua ditusuk, yang lebih muda dipekerjakan hingga tewas, membangun benteng gunung Vlad di Poenari.
Menurut cerita yang tersebar luas, 2 duta dari Italia pernah datang ke istananya. Mereka datang ke hadapan Vlad, mereka membuka topi, tetapi tetap memakai baret yang ada dibaliknya. Ketika ditanya mengapa tidak melepas baret itu, mereka menjawab bahwa itu merupakan adat mereka, dan mereka bahkan tidak melepasnya dihadapan kaisar mereka. Vlad menawarkan untuk "mengukuhkan" adat itu bagi mereka, dan memerintahkan kepada para palayannya untuk memakukan baret kedua duta itu ke kepala mereka. Dalam beberapa versi ceritanya, kedua diplomat itu adalah dari Turki, jadi baretnya adalah sorban, tetapi inti ceritanya sama.
Menurut suatu cerita lain : " Dracula sangat peduli pada rakyatnya, ia ingin agar mereka semua bekerja dan memiliki konstribusi pada kesejahteraan sosial. Ia pernah memperhatikan bahwa jumlah pengemis, gelandangan, dan orang - orang lumpuh sudah sangat banyak di negrinya. Akibatnya, di mengeluarkan undangan kepada semua orang yang miskin dan sakit di Wallachia untuk datang ke Targoviste untuk berpesta besar,dia menuntut bahwa tidak boleh ada seorang pun yang kelaparan dinegrinya. Ketika orang - orang miskin dan lumpuh datang kekota itu, mereka dibawa kesebuah aula yang besar di mana suatu pesta yang mewah sudah disiapkan bagi mereka. Tamu - tamu sang pangeran itu makan dan minum hingga larut malam, ketika Dracula sendiri tampil dihadapan mereka. 'Apalagi yang kalian inginkan ? Apakah kalian ingin hidup tanpa kekhawatiran, tidak kekurangan sesuatu pun di dunia ini ?' tanya sang pangeran. Ketika mereka mengiyakan, Dracula memerintahkan agar seluruh aula ditutup dan dibakar. Tidak ada seorang pun yang selamat dari api itu. Kepada kelompok bangsawan, Dracula menjelaskan maksud tindakannya itu dengan menyatakan bahwa dia melakukan ini ' agar mereka tidak menjadi beban lagi untuk orang lain dan supaya dalam kerajaanku tidak ada lagi orang miskin'.
Ketika tahun 1459 para pedagang dari Brasov menolak membayar pajak mereka meskipun sudah berulang kali diperingatkan, Dracula memimpin penyerangan kekota itu, membakar seluruh pinggiran kotanya, dan membantai banyak tawanan di Bukit Timpa. Adegan mengerikan itu diabadikan dalam suatu karya pahatan kayu, dan fotonya dipublikasikan dalam cetakan selebaran di Nuremberg tahun 1499. Di situ terlihat bahwa vlad sedang asik makan sementara orang - orangnya sedang memutilasi para korbannya dibelakang meja makannya. Menurut ceritanya: 'Disinilah dimulainya suatu kisah yang sangat mengerikan tentang pangeran Dracula, seorang pria yang haus darah. Bagaimana dia membantai orang dan membakar mereka hidup - hidup dan merebus kepala mereka dengan ketel dan menguliti orang dan memotongnya kecil - kecil seperti kol. Dia memanggang anak - anak dan memaksa ibu merka untuk memakkannya. Dan banyak hal mengerikan lainnya yang ditulis dalam traktat itu, dan di negri yang dia pimpin'.
Ketika Vlad bertikai denga raja Hungaria, dia mulai menyiksa dan membunuh pedagang - pedagang Transylvania, membantai mereka dan keluarga mereka diatas tiang gantungan dari kayu. Berdasarkan suatu catatan: 'Pada tahun 1460, pada suatu pagi di Hari santo Bartolomeus, Dracula mengumpulkan semua warga Hungaria, pria dan wanita, diluar desa Humilasch, dan dia dapt mengumpulkan begitu banyak sehingga dia menumpuk mereka dalam suatu tumpukan besar dan dia memotong - motong mereka seperti kol dengan pedang, golok, dan pisau: tentang para pemimpin agama mereka yang tidak dia bunuh disana, dia mengiring mereka pulang dan membantai mereka. Dia membakar seluruh desa itu berikut semua harta benda mereka ada tiga puluh ribu orang'.
Meskipun pembantaian ( dengan senjata tajam ) telah dipraktikkan oleh Prancis, Spanyol, dan Turki, itu menjadi praktik yang identik dengan Vlad, yang mengubahnya menjadi suatu bentuk seni yang mngerikan, dia sering merancang bentuk tiang gantungan yang sedemikian rupa dapat dijadikan sarana untuk membantai korban - korbannya dengan cara yang sangat mengerikan. Dia memastikan bahwa tiang itu tidak terlalu tajam, agar korbannya tidak terlalu cepat mati karena batinnya terguncang, dan beberapa laporan mengatakan bahwa dia meminyaki tiang itu agar nantinya lebih mudah melepas korbannya. Beberapa korban bisa bertahan hingga berjam - jam atau berhari - hari. Bahkan terhadap tindak kejahatan yang sangat ringan pun dia membantai pelakunya dengan tusukan - tusukan senjata tajam, demi memuaskan hasratnya untuk ' menegakkan hukum dan peraturan '. Dia membunuh pedagang - pedagang yang berbuat curang terhadap para pembeli mereka. Dia membunuh wanita - wanita yang terlibat skandal. Konon, ada seorang wanita yang dibantainya gara - gara kemeja suaminya terlalu pendek. Bahkan anak - anak pun tidak selamat dari pembantaian. Dracula juga menyuruh orang - orang untuk menguliti dan merebus korbannya hidup - hidup, setelah itu dia akan mempertontonkan mayatnya didepan umum agar setiap orang mendapatkan suatu pelajaran. Diperkirakan bahwa korban yang dibunuhnya berjumlah antara 40.000 hingga 100.000 orang, dan menurut laporan, ada 20.000 mayat yang pernah dipertontonkan di luar kota Targoviste, ibukota pemerintahannya. Politiknya yang keras dalam hukum dan peraturan tiu berhasil : untuk membuktikannya, dia menaruh sebuah cawan emas di tepi kolam air minum di alun -a lun utama ibu kota kerajaannya. Tidak ada seorang pun yang mencurinya.
Yang menjuluki dia 'pangeran pembantai' adalah orang Turki yaitu musuh bebuyutannya pada waktu itu. Tidak ada catatan bahwa dia menyebut dirinya sendiri dengan julukan itu, dan di Rumania dia dikenal sebagai Vlad Tepes. Karena bertikai dengan Hungaria, Vlad lagi - lagi harus mencari dukungan dari Turki, tetapi ketika Vlad menolak untuk membayar upeti sebesar 10.000 dukat dan 500 anak muda, maka Sultan Ottoman Muhammad II sang Penakluk menyerbu Wallachia. Karena sudah terjepit oleh serangan musuh yang datang dengan cepat, Vlad membakar desa - desa, meracuni sumur - sumur dan mengirimkan 'hadiah' berupa orang - orang yang berpenyakit menularke kamp-lamp Turki. Ketika akhirnya pasukan Turki tiba di Targoviste, mereka tidak siap menghadapi pemandangan yang menyambut mereka.
'Pasukan Sultan melewati suatu lapangan yang penuh tiang hukum, panjangnya sekitar 3 kilometer dan lebarnya 1 kilometer,' tulis Chalcondyles, seorang sejarawan Yunani. 'Dan ada beberapa tiang besar di mana mereka dapat melihat tubuh - tubuh pria, wanita, anak - anak yang mati karena dibantai dengan senjata tajam, jumlahnya kira - kira ada 20.000. Sultan terkesima, dia berulang kali mengatakan bahwa dia tidak mau menduduki suatu negeri dari orang yang dapat melakukan hal - hal yang begitu mengerikan dan tidak lazim, dan menggunakan kekuasaan dan rakyatnya dengan cara yang demikian. Sultan juga sering mengatakan bahwa orang yang melakukan kekejian seperti itu dapat melakukan yang lebih keji lagi. Orang - orang Turki yang lain bahkan banyak yang ketakukan setengah mati ketika melihat semuanya tiu. ada bayi - bayi yang berpegangan erat pada ibu mereka di tiang hukuman, dan burung - burung bersarang di dada mereka.
Muhammad merasa sangat ngeri sehingga dia mundur. Sebagai gantinya, dia mengirimkan Radu, bersama kelompok bangsawan dan tentara Turki, membuat Vlad kembali ke benteng gunungnya di Poenari. Vlad melarikan diri melewati Carphathians menuju Transylvania, tetapi ditangkap didekat Brasov oleh Matthis Corvinus, raja Hungaria. Tak lama kemudian, diedarkan surat - surat palsu yang mengatakan bahwa yang menjadi pengkhianat terhadap gerakan ke-kristenan adalah Vlad bukan Radu.
Vlad berusaha mengambil hati orang - orang yang menawannya dengan meninggalkan Kristen ortodoksnya dan beralih ke Katolik. Dia ditawan dalam rumah tahanan, meskipun ada desas - desus yang mengatakan bahwa dia tetap suka membantai tikus - tikus dan burung - burung. Ketika Radu meninggal karena sifilis pada 1475, takhta Wallachia jatuh ke tangan pesaing mereka, yaitu klan Danesti. Tahun 1476, dengan dukungan Hungaria, Vlad kembali ke Wallachia lagi dan mengambil takhtanya kembali. akan tetapi pada musim dingin itu, pasukan Turki menyerang dan Vlad terbunuh dalam pertempuran. Situasi kematiannya tetap tidak jelas. Mungkin dia dibunuh oleh orang pihaknya sendiri, yang salah mengira dia sebagai orang Turki, atau mungkin dia dibunuh oleh basarab Laiota, yang menjadi penerusnya. entah mana yang benar, yang pasti kepala Vlad yang sudah dipenggal itu dibawa oleh pasukan Turki ke Konstantinopel di mana kepala itu digantung tinggi - tinggi di sebatang tiang. konon, tubuhnya dibawa oleh para biarawan dari Biara Snagov, yang renovasinya dia biayai pada beberapa tahun sebelumnya. Ada yang mengatakan bahwa tubuhnya dimakamkan dekat altar yang tinggi, tetapi suatu penggalian pada tahun 1930-an tidak dapat menemukannya.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sabtu, 21 Agustus 2010
Vlad Tepes, draculla terkejam sepanjang sejarah
Sebagai keturunan Basarb yang agung ( Basarb teh Great ), pendiri negara Wallachia pada abad ke-14, ayah Vlad diberi kehormatan oleh Sigismund, Kaisar Roma yang suci, sebagai anggota Ordo Naga atau Dracul ( bahasa Wallachia ). Yang berarti 'putra naga' atau Dracula.
Vlad mendapat didikan dalam istana Wallachia, tetapi ketika Sigismund meninggal, ayah Vlad membuat kesepakatan dengan Sultan Turki untuk menjamin kemerdekaan Wallachia. Dalam kesepakatan itu, Vlad berumur 11 tahun dan Radu, adiknya yang berumur 6 tahun, dikirim ke Anatolia sebagai sandra. Radu adalah seorang anak yang tampan, yang mampu menarik perhatian calon sultan, dan dia pun menjalani kehidupan yang mewah dalam istana Turki. Sedangkan, Vlad adalah pria yang penampilannya tidak begitu menarik dan dia menjalani hari - harinya sebagai tawanan yang berarti lebih banyak menjalani kehidupan yang keras.
Tahun 1448, ayah mereka dibunuh dan kakak mereka dibakar hidup - hidup oleh lawan pengincar takhta yang didukung oleh orang - orang Hungaria. Orang - orang Turki tidak menginginkan Wallachia dikuasai oleh kaki tangan Hungaria, jadi mereka melepaskan Vlad untuk kembali ke negaranya, sementara Radu tetap tinggal di Turki. Dengan bantuan orang - orang Turki, Vlad merebut takhta Wallachia, tetapi setelah 2 bulan, dia dipaksa untuk lari ke tempat pengasingan di Moldavia. kemudian penguasa Wallachia yang baru mengadakan kesepakatan dengan Turki, jadi Vlad mencari dukungan dari Hungaria dan, 8 tahun kemudian, dia kembali ke Wallachia dan sekali lagi merebut takhtanya.
Hingga 6 tahun berikutnya, pemerintahannya ditandai dengan kekejaman yang tidak perlu. Lima ratus bangsawan Wallachia yang menentang pemerintahannya pun berkumpul, yang lebih tua ditusuk, yang lebih muda dipekerjakan hingga tewas, membangun benteng gunung Vlad di Poenari.
Menurut cerita yang tersebar luas, 2 duta dari Italia pernah datang ke istananya. Mereka datang ke hadapan Vlad, mereka membuka topi, tetapi tetap memakai baret yang ada dibaliknya. Ketika ditanya mengapa tidak melepas baret itu, mereka menjawab bahwa itu merupakan adat mereka, dan mereka bahkan tidak melepasnya dihadapan kaisar mereka. Vlad menawarkan untuk "mengukuhkan" adat itu bagi mereka, dan memerintahkan kepada para palayannya untuk memakukan baret kedua duta itu ke kepala mereka. Dalam beberapa versi ceritanya, kedua diplomat itu adalah dari Turki, jadi baretnya adalah sorban, tetapi inti ceritanya sama.
Menurut suatu cerita lain : " Dracula sangat peduli pada rakyatnya, ia ingin agar mereka semua bekerja dan memiliki konstribusi pada kesejahteraan sosial. Ia pernah memperhatikan bahwa jumlah pengemis, gelandangan, dan orang - orang lumpuh sudah sangat banyak di negrinya. Akibatnya, di mengeluarkan undangan kepada semua orang yang miskin dan sakit di Wallachia untuk datang ke Targoviste untuk berpesta besar,dia menuntut bahwa tidak boleh ada seorang pun yang kelaparan dinegrinya. Ketika orang - orang miskin dan lumpuh datang kekota itu, mereka dibawa kesebuah aula yang besar di mana suatu pesta yang mewah sudah disiapkan bagi mereka. Tamu - tamu sang pangeran itu makan dan minum hingga larut malam, ketika Dracula sendiri tampil dihadapan mereka. 'Apalagi yang kalian inginkan ? Apakah kalian ingin hidup tanpa kekhawatiran, tidak kekurangan sesuatu pun di dunia ini ?' tanya sang pangeran. Ketika mereka mengiyakan, Dracula memerintahkan agar seluruh aula ditutup dan dibakar. Tidak ada seorang pun yang selamat dari api itu. Kepada kelompok bangsawan, Dracula menjelaskan maksud tindakannya itu dengan menyatakan bahwa dia melakukan ini ' agar mereka tidak menjadi beban lagi untuk orang lain dan supaya dalam kerajaanku tidak ada lagi orang miskin'.
Ketika tahun 1459 para pedagang dari Brasov menolak membayar pajak mereka meskipun sudah berulang kali diperingatkan, Dracula memimpin penyerangan kekota itu, membakar seluruh pinggiran kotanya, dan membantai banyak tawanan di Bukit Timpa. Adegan mengerikan itu diabadikan dalam suatu karya pahatan kayu, dan fotonya dipublikasikan dalam cetakan selebaran di Nuremberg tahun 1499. Di situ terlihat bahwa vlad sedang asik makan sementara orang - orangnya sedang memutilasi para korbannya dibelakang meja makannya. Menurut ceritanya: 'Disinilah dimulainya suatu kisah yang sangat mengerikan tentang pangeran Dracula, seorang pria yang haus darah. Bagaimana dia membantai orang dan membakar mereka hidup - hidup dan merebus kepala mereka dengan ketel dan menguliti orang dan memotongnya kecil - kecil seperti kol. Dia memanggang anak - anak dan memaksa ibu merka untuk memakkannya. Dan banyak hal mengerikan lainnya yang ditulis dalam traktat itu, dan di negri yang dia pimpin'.
Ketika Vlad bertikai denga raja Hungaria, dia mulai menyiksa dan membunuh pedagang - pedagang Transylvania, membantai mereka dan keluarga mereka diatas tiang gantungan dari kayu. Berdasarkan suatu catatan: 'Pada tahun 1460, pada suatu pagi di Hari santo Bartolomeus, Dracula mengumpulkan semua warga Hungaria, pria dan wanita, diluar desa Humilasch, dan dia dapt mengumpulkan begitu banyak sehingga dia menumpuk mereka dalam suatu tumpukan besar dan dia memotong - motong mereka seperti kol dengan pedang, golok, dan pisau: tentang para pemimpin agama mereka yang tidak dia bunuh disana, dia mengiring mereka pulang dan membantai mereka. Dia membakar seluruh desa itu berikut semua harta benda mereka ada tiga puluh ribu orang'.
Meskipun pembantaian ( dengan senjata tajam ) telah dipraktikkan oleh Prancis, Spanyol, dan Turki, itu menjadi praktik yang identik dengan Vlad, yang mengubahnya menjadi suatu bentuk seni yang mngerikan, dia sering merancang bentuk tiang gantungan yang sedemikian rupa dapat dijadikan sarana untuk membantai korban - korbannya dengan cara yang sangat mengerikan. Dia memastikan bahwa tiang itu tidak terlalu tajam, agar korbannya tidak terlalu cepat mati karena batinnya terguncang, dan beberapa laporan mengatakan bahwa dia meminyaki tiang itu agar nantinya lebih mudah melepas korbannya. Beberapa korban bisa bertahan hingga berjam - jam atau berhari - hari. Bahkan terhadap tindak kejahatan yang sangat ringan pun dia membantai pelakunya dengan tusukan - tusukan senjata tajam, demi memuaskan hasratnya untuk ' menegakkan hukum dan peraturan '. Dia membunuh pedagang - pedagang yang berbuat curang terhadap para pembeli mereka. Dia membunuh wanita - wanita yang terlibat skandal. Konon, ada seorang wanita yang dibantainya gara - gara kemeja suaminya terlalu pendek. Bahkan anak - anak pun tidak selamat dari pembantaian. Dracula juga menyuruh orang - orang untuk menguliti dan merebus korbannya hidup - hidup, setelah itu dia akan mempertontonkan mayatnya didepan umum agar setiap orang mendapatkan suatu pelajaran. Diperkirakan bahwa korban yang dibunuhnya berjumlah antara 40.000 hingga 100.000 orang, dan menurut laporan, ada 20.000 mayat yang pernah dipertontonkan di luar kota Targoviste, ibukota pemerintahannya. Politiknya yang keras dalam hukum dan peraturan tiu berhasil : untuk membuktikannya, dia menaruh sebuah cawan emas di tepi kolam air minum di alun -a lun utama ibu kota kerajaannya. Tidak ada seorang pun yang mencurinya.
Yang menjuluki dia 'pangeran pembantai' adalah orang Turki yaitu musuh bebuyutannya pada waktu itu. Tidak ada catatan bahwa dia menyebut dirinya sendiri dengan julukan itu, dan di Rumania dia dikenal sebagai Vlad Tepes. Karena bertikai dengan Hungaria, Vlad lagi - lagi harus mencari dukungan dari Turki, tetapi ketika Vlad menolak untuk membayar upeti sebesar 10.000 dukat dan 500 anak muda, maka Sultan Ottoman Muhammad II sang Penakluk menyerbu Wallachia. Karena sudah terjepit oleh serangan musuh yang datang dengan cepat, Vlad membakar desa - desa, meracuni sumur - sumur dan mengirimkan 'hadiah' berupa orang - orang yang berpenyakit menularke kamp-lamp Turki. Ketika akhirnya pasukan Turki tiba di Targoviste, mereka tidak siap menghadapi pemandangan yang menyambut mereka.
'Pasukan Sultan melewati suatu lapangan yang penuh tiang hukum, panjangnya sekitar 3 kilometer dan lebarnya 1 kilometer,' tulis Chalcondyles, seorang sejarawan Yunani. 'Dan ada beberapa tiang besar di mana mereka dapat melihat tubuh - tubuh pria, wanita, anak - anak yang mati karena dibantai dengan senjata tajam, jumlahnya kira - kira ada 20.000. Sultan terkesima, dia berulang kali mengatakan bahwa dia tidak mau menduduki suatu negeri dari orang yang dapat melakukan hal - hal yang begitu mengerikan dan tidak lazim, dan menggunakan kekuasaan dan rakyatnya dengan cara yang demikian. Sultan juga sering mengatakan bahwa orang yang melakukan kekejian seperti itu dapat melakukan yang lebih keji lagi. Orang - orang Turki yang lain bahkan banyak yang ketakukan setengah mati ketika melihat semuanya tiu. ada bayi - bayi yang berpegangan erat pada ibu mereka di tiang hukuman, dan burung - burung bersarang di dada mereka.
Muhammad merasa sangat ngeri sehingga dia mundur. Sebagai gantinya, dia mengirimkan Radu, bersama kelompok bangsawan dan tentara Turki, membuat Vlad kembali ke benteng gunungnya di Poenari. Vlad melarikan diri melewati Carphathians menuju Transylvania, tetapi ditangkap didekat Brasov oleh Matthis Corvinus, raja Hungaria. Tak lama kemudian, diedarkan surat - surat palsu yang mengatakan bahwa yang menjadi pengkhianat terhadap gerakan ke-kristenan adalah Vlad bukan Radu.
Vlad berusaha mengambil hati orang - orang yang menawannya dengan meninggalkan Kristen ortodoksnya dan beralih ke Katolik. Dia ditawan dalam rumah tahanan, meskipun ada desas - desus yang mengatakan bahwa dia tetap suka membantai tikus - tikus dan burung - burung. Ketika Radu meninggal karena sifilis pada 1475, takhta Wallachia jatuh ke tangan pesaing mereka, yaitu klan Danesti. Tahun 1476, dengan dukungan Hungaria, Vlad kembali ke Wallachia lagi dan mengambil takhtanya kembali. akan tetapi pada musim dingin itu, pasukan Turki menyerang dan Vlad terbunuh dalam pertempuran. Situasi kematiannya tetap tidak jelas. Mungkin dia dibunuh oleh orang pihaknya sendiri, yang salah mengira dia sebagai orang Turki, atau mungkin dia dibunuh oleh basarab Laiota, yang menjadi penerusnya. entah mana yang benar, yang pasti kepala Vlad yang sudah dipenggal itu dibawa oleh pasukan Turki ke Konstantinopel di mana kepala itu digantung tinggi - tinggi di sebatang tiang. konon, tubuhnya dibawa oleh para biarawan dari Biara Snagov, yang renovasinya dia biayai pada beberapa tahun sebelumnya. Ada yang mengatakan bahwa tubuhnya dimakamkan dekat altar yang tinggi, tetapi suatu penggalian pada tahun 1930-an tidak dapat menemukannya.
Vlad mendapat didikan dalam istana Wallachia, tetapi ketika Sigismund meninggal, ayah Vlad membuat kesepakatan dengan Sultan Turki untuk menjamin kemerdekaan Wallachia. Dalam kesepakatan itu, Vlad berumur 11 tahun dan Radu, adiknya yang berumur 6 tahun, dikirim ke Anatolia sebagai sandra. Radu adalah seorang anak yang tampan, yang mampu menarik perhatian calon sultan, dan dia pun menjalani kehidupan yang mewah dalam istana Turki. Sedangkan, Vlad adalah pria yang penampilannya tidak begitu menarik dan dia menjalani hari - harinya sebagai tawanan yang berarti lebih banyak menjalani kehidupan yang keras.
Tahun 1448, ayah mereka dibunuh dan kakak mereka dibakar hidup - hidup oleh lawan pengincar takhta yang didukung oleh orang - orang Hungaria. Orang - orang Turki tidak menginginkan Wallachia dikuasai oleh kaki tangan Hungaria, jadi mereka melepaskan Vlad untuk kembali ke negaranya, sementara Radu tetap tinggal di Turki. Dengan bantuan orang - orang Turki, Vlad merebut takhta Wallachia, tetapi setelah 2 bulan, dia dipaksa untuk lari ke tempat pengasingan di Moldavia. kemudian penguasa Wallachia yang baru mengadakan kesepakatan dengan Turki, jadi Vlad mencari dukungan dari Hungaria dan, 8 tahun kemudian, dia kembali ke Wallachia dan sekali lagi merebut takhtanya.
Hingga 6 tahun berikutnya, pemerintahannya ditandai dengan kekejaman yang tidak perlu. Lima ratus bangsawan Wallachia yang menentang pemerintahannya pun berkumpul, yang lebih tua ditusuk, yang lebih muda dipekerjakan hingga tewas, membangun benteng gunung Vlad di Poenari.
Menurut cerita yang tersebar luas, 2 duta dari Italia pernah datang ke istananya. Mereka datang ke hadapan Vlad, mereka membuka topi, tetapi tetap memakai baret yang ada dibaliknya. Ketika ditanya mengapa tidak melepas baret itu, mereka menjawab bahwa itu merupakan adat mereka, dan mereka bahkan tidak melepasnya dihadapan kaisar mereka. Vlad menawarkan untuk "mengukuhkan" adat itu bagi mereka, dan memerintahkan kepada para palayannya untuk memakukan baret kedua duta itu ke kepala mereka. Dalam beberapa versi ceritanya, kedua diplomat itu adalah dari Turki, jadi baretnya adalah sorban, tetapi inti ceritanya sama.
Menurut suatu cerita lain : " Dracula sangat peduli pada rakyatnya, ia ingin agar mereka semua bekerja dan memiliki konstribusi pada kesejahteraan sosial. Ia pernah memperhatikan bahwa jumlah pengemis, gelandangan, dan orang - orang lumpuh sudah sangat banyak di negrinya. Akibatnya, di mengeluarkan undangan kepada semua orang yang miskin dan sakit di Wallachia untuk datang ke Targoviste untuk berpesta besar,dia menuntut bahwa tidak boleh ada seorang pun yang kelaparan dinegrinya. Ketika orang - orang miskin dan lumpuh datang kekota itu, mereka dibawa kesebuah aula yang besar di mana suatu pesta yang mewah sudah disiapkan bagi mereka. Tamu - tamu sang pangeran itu makan dan minum hingga larut malam, ketika Dracula sendiri tampil dihadapan mereka. 'Apalagi yang kalian inginkan ? Apakah kalian ingin hidup tanpa kekhawatiran, tidak kekurangan sesuatu pun di dunia ini ?' tanya sang pangeran. Ketika mereka mengiyakan, Dracula memerintahkan agar seluruh aula ditutup dan dibakar. Tidak ada seorang pun yang selamat dari api itu. Kepada kelompok bangsawan, Dracula menjelaskan maksud tindakannya itu dengan menyatakan bahwa dia melakukan ini ' agar mereka tidak menjadi beban lagi untuk orang lain dan supaya dalam kerajaanku tidak ada lagi orang miskin'.
Ketika tahun 1459 para pedagang dari Brasov menolak membayar pajak mereka meskipun sudah berulang kali diperingatkan, Dracula memimpin penyerangan kekota itu, membakar seluruh pinggiran kotanya, dan membantai banyak tawanan di Bukit Timpa. Adegan mengerikan itu diabadikan dalam suatu karya pahatan kayu, dan fotonya dipublikasikan dalam cetakan selebaran di Nuremberg tahun 1499. Di situ terlihat bahwa vlad sedang asik makan sementara orang - orangnya sedang memutilasi para korbannya dibelakang meja makannya. Menurut ceritanya: 'Disinilah dimulainya suatu kisah yang sangat mengerikan tentang pangeran Dracula, seorang pria yang haus darah. Bagaimana dia membantai orang dan membakar mereka hidup - hidup dan merebus kepala mereka dengan ketel dan menguliti orang dan memotongnya kecil - kecil seperti kol. Dia memanggang anak - anak dan memaksa ibu merka untuk memakkannya. Dan banyak hal mengerikan lainnya yang ditulis dalam traktat itu, dan di negri yang dia pimpin'.
Ketika Vlad bertikai denga raja Hungaria, dia mulai menyiksa dan membunuh pedagang - pedagang Transylvania, membantai mereka dan keluarga mereka diatas tiang gantungan dari kayu. Berdasarkan suatu catatan: 'Pada tahun 1460, pada suatu pagi di Hari santo Bartolomeus, Dracula mengumpulkan semua warga Hungaria, pria dan wanita, diluar desa Humilasch, dan dia dapt mengumpulkan begitu banyak sehingga dia menumpuk mereka dalam suatu tumpukan besar dan dia memotong - motong mereka seperti kol dengan pedang, golok, dan pisau: tentang para pemimpin agama mereka yang tidak dia bunuh disana, dia mengiring mereka pulang dan membantai mereka. Dia membakar seluruh desa itu berikut semua harta benda mereka ada tiga puluh ribu orang'.
Meskipun pembantaian ( dengan senjata tajam ) telah dipraktikkan oleh Prancis, Spanyol, dan Turki, itu menjadi praktik yang identik dengan Vlad, yang mengubahnya menjadi suatu bentuk seni yang mngerikan, dia sering merancang bentuk tiang gantungan yang sedemikian rupa dapat dijadikan sarana untuk membantai korban - korbannya dengan cara yang sangat mengerikan. Dia memastikan bahwa tiang itu tidak terlalu tajam, agar korbannya tidak terlalu cepat mati karena batinnya terguncang, dan beberapa laporan mengatakan bahwa dia meminyaki tiang itu agar nantinya lebih mudah melepas korbannya. Beberapa korban bisa bertahan hingga berjam - jam atau berhari - hari. Bahkan terhadap tindak kejahatan yang sangat ringan pun dia membantai pelakunya dengan tusukan - tusukan senjata tajam, demi memuaskan hasratnya untuk ' menegakkan hukum dan peraturan '. Dia membunuh pedagang - pedagang yang berbuat curang terhadap para pembeli mereka. Dia membunuh wanita - wanita yang terlibat skandal. Konon, ada seorang wanita yang dibantainya gara - gara kemeja suaminya terlalu pendek. Bahkan anak - anak pun tidak selamat dari pembantaian. Dracula juga menyuruh orang - orang untuk menguliti dan merebus korbannya hidup - hidup, setelah itu dia akan mempertontonkan mayatnya didepan umum agar setiap orang mendapatkan suatu pelajaran. Diperkirakan bahwa korban yang dibunuhnya berjumlah antara 40.000 hingga 100.000 orang, dan menurut laporan, ada 20.000 mayat yang pernah dipertontonkan di luar kota Targoviste, ibukota pemerintahannya. Politiknya yang keras dalam hukum dan peraturan tiu berhasil : untuk membuktikannya, dia menaruh sebuah cawan emas di tepi kolam air minum di alun -a lun utama ibu kota kerajaannya. Tidak ada seorang pun yang mencurinya.
Yang menjuluki dia 'pangeran pembantai' adalah orang Turki yaitu musuh bebuyutannya pada waktu itu. Tidak ada catatan bahwa dia menyebut dirinya sendiri dengan julukan itu, dan di Rumania dia dikenal sebagai Vlad Tepes. Karena bertikai dengan Hungaria, Vlad lagi - lagi harus mencari dukungan dari Turki, tetapi ketika Vlad menolak untuk membayar upeti sebesar 10.000 dukat dan 500 anak muda, maka Sultan Ottoman Muhammad II sang Penakluk menyerbu Wallachia. Karena sudah terjepit oleh serangan musuh yang datang dengan cepat, Vlad membakar desa - desa, meracuni sumur - sumur dan mengirimkan 'hadiah' berupa orang - orang yang berpenyakit menularke kamp-lamp Turki. Ketika akhirnya pasukan Turki tiba di Targoviste, mereka tidak siap menghadapi pemandangan yang menyambut mereka.
'Pasukan Sultan melewati suatu lapangan yang penuh tiang hukum, panjangnya sekitar 3 kilometer dan lebarnya 1 kilometer,' tulis Chalcondyles, seorang sejarawan Yunani. 'Dan ada beberapa tiang besar di mana mereka dapat melihat tubuh - tubuh pria, wanita, anak - anak yang mati karena dibantai dengan senjata tajam, jumlahnya kira - kira ada 20.000. Sultan terkesima, dia berulang kali mengatakan bahwa dia tidak mau menduduki suatu negeri dari orang yang dapat melakukan hal - hal yang begitu mengerikan dan tidak lazim, dan menggunakan kekuasaan dan rakyatnya dengan cara yang demikian. Sultan juga sering mengatakan bahwa orang yang melakukan kekejian seperti itu dapat melakukan yang lebih keji lagi. Orang - orang Turki yang lain bahkan banyak yang ketakukan setengah mati ketika melihat semuanya tiu. ada bayi - bayi yang berpegangan erat pada ibu mereka di tiang hukuman, dan burung - burung bersarang di dada mereka.
Muhammad merasa sangat ngeri sehingga dia mundur. Sebagai gantinya, dia mengirimkan Radu, bersama kelompok bangsawan dan tentara Turki, membuat Vlad kembali ke benteng gunungnya di Poenari. Vlad melarikan diri melewati Carphathians menuju Transylvania, tetapi ditangkap didekat Brasov oleh Matthis Corvinus, raja Hungaria. Tak lama kemudian, diedarkan surat - surat palsu yang mengatakan bahwa yang menjadi pengkhianat terhadap gerakan ke-kristenan adalah Vlad bukan Radu.
Vlad berusaha mengambil hati orang - orang yang menawannya dengan meninggalkan Kristen ortodoksnya dan beralih ke Katolik. Dia ditawan dalam rumah tahanan, meskipun ada desas - desus yang mengatakan bahwa dia tetap suka membantai tikus - tikus dan burung - burung. Ketika Radu meninggal karena sifilis pada 1475, takhta Wallachia jatuh ke tangan pesaing mereka, yaitu klan Danesti. Tahun 1476, dengan dukungan Hungaria, Vlad kembali ke Wallachia lagi dan mengambil takhtanya kembali. akan tetapi pada musim dingin itu, pasukan Turki menyerang dan Vlad terbunuh dalam pertempuran. Situasi kematiannya tetap tidak jelas. Mungkin dia dibunuh oleh orang pihaknya sendiri, yang salah mengira dia sebagai orang Turki, atau mungkin dia dibunuh oleh basarab Laiota, yang menjadi penerusnya. entah mana yang benar, yang pasti kepala Vlad yang sudah dipenggal itu dibawa oleh pasukan Turki ke Konstantinopel di mana kepala itu digantung tinggi - tinggi di sebatang tiang. konon, tubuhnya dibawa oleh para biarawan dari Biara Snagov, yang renovasinya dia biayai pada beberapa tahun sebelumnya. Ada yang mengatakan bahwa tubuhnya dimakamkan dekat altar yang tinggi, tetapi suatu penggalian pada tahun 1930-an tidak dapat menemukannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar