Sebuah botol parfum yang ditemukan di Piramida telah memancing minat sejumlah ilmuwan untuk membuat parfum yang panjangnya 12 cm itu sendiri ditemukan beberapa tahun lalu. Sedangkan hasil uji carbon menunjukkan usianya sekitar 3500 tahun.
Diduga, botol parfum itu pernah digunakan oleh kalangan keluarga Fir'aun di Mesir. Tetapi siapakah penggunanya belum diketahui dengan pasti. Pada bagian luar botol terdapat tulisan, tetapi tidak menunjukkan siapa pamiliknya.
Para ilmuwan mencoba mengaitkan botol parfum itu dengan mummi Ratu Mesir Hatshepsut. Mummi ini sebenarnya ditemukan sejak 100 tahun lalu dan disimpan di Museum. Pada awalnya ilmuwan kesulitan mengidentifikasi sosok mummi ini. Setelah melalui serangkaian penelitian, baru pada rentang tahun 2007 lalu ilmuwan menyimpulkan mummi tersebut adalah salah seorang Ratu Mesir yang bernama hatshepsut. Dikisahkan, Hatshepsut pernah merebut kekuasaan agar anak tirinya dapat menjadi raja dan mendapat gelar Fir'aun.
Botol parfum yang diketemukan tersebut tersebut berada dalam areal pemakaman yang sama dengan Ratu Hatshepsut. Itulah sebabnya ilmuwan menduga pemilik botol tersebut adalah kalangan bangsawan dilingkungan kerajaan.
Hasil telitian menunjukkan residu ( endapan ) yang berada didalam botol tersebut merupakan campuran beberapa bahan seperti : bunga, buah - buahan, tanama kayu wangi dan kemenyan. Disamping itu terdapat pula bahan yang belum diketahui jenisnya.
Residu ini sedang diteliti untuk dibuat ulang. Andaikan berhasil, mungkin kita dapat mengetahui selera aroma parfum di Zaman Fir'aun.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sabtu, 21 Agustus 2010
Parfum Ratu Mesir dibuat ulang
Sebuah botol parfum yang ditemukan di Piramida telah memancing minat sejumlah ilmuwan untuk membuat parfum yang panjangnya 12 cm itu sendiri ditemukan beberapa tahun lalu. Sedangkan hasil uji carbon menunjukkan usianya sekitar 3500 tahun.
Diduga, botol parfum itu pernah digunakan oleh kalangan keluarga Fir'aun di Mesir. Tetapi siapakah penggunanya belum diketahui dengan pasti. Pada bagian luar botol terdapat tulisan, tetapi tidak menunjukkan siapa pamiliknya.
Para ilmuwan mencoba mengaitkan botol parfum itu dengan mummi Ratu Mesir Hatshepsut. Mummi ini sebenarnya ditemukan sejak 100 tahun lalu dan disimpan di Museum. Pada awalnya ilmuwan kesulitan mengidentifikasi sosok mummi ini. Setelah melalui serangkaian penelitian, baru pada rentang tahun 2007 lalu ilmuwan menyimpulkan mummi tersebut adalah salah seorang Ratu Mesir yang bernama hatshepsut. Dikisahkan, Hatshepsut pernah merebut kekuasaan agar anak tirinya dapat menjadi raja dan mendapat gelar Fir'aun.
Botol parfum yang diketemukan tersebut tersebut berada dalam areal pemakaman yang sama dengan Ratu Hatshepsut. Itulah sebabnya ilmuwan menduga pemilik botol tersebut adalah kalangan bangsawan dilingkungan kerajaan.
Hasil telitian menunjukkan residu ( endapan ) yang berada didalam botol tersebut merupakan campuran beberapa bahan seperti : bunga, buah - buahan, tanama kayu wangi dan kemenyan. Disamping itu terdapat pula bahan yang belum diketahui jenisnya.
Residu ini sedang diteliti untuk dibuat ulang. Andaikan berhasil, mungkin kita dapat mengetahui selera aroma parfum di Zaman Fir'aun.
Diduga, botol parfum itu pernah digunakan oleh kalangan keluarga Fir'aun di Mesir. Tetapi siapakah penggunanya belum diketahui dengan pasti. Pada bagian luar botol terdapat tulisan, tetapi tidak menunjukkan siapa pamiliknya.
Para ilmuwan mencoba mengaitkan botol parfum itu dengan mummi Ratu Mesir Hatshepsut. Mummi ini sebenarnya ditemukan sejak 100 tahun lalu dan disimpan di Museum. Pada awalnya ilmuwan kesulitan mengidentifikasi sosok mummi ini. Setelah melalui serangkaian penelitian, baru pada rentang tahun 2007 lalu ilmuwan menyimpulkan mummi tersebut adalah salah seorang Ratu Mesir yang bernama hatshepsut. Dikisahkan, Hatshepsut pernah merebut kekuasaan agar anak tirinya dapat menjadi raja dan mendapat gelar Fir'aun.
Botol parfum yang diketemukan tersebut tersebut berada dalam areal pemakaman yang sama dengan Ratu Hatshepsut. Itulah sebabnya ilmuwan menduga pemilik botol tersebut adalah kalangan bangsawan dilingkungan kerajaan.
Hasil telitian menunjukkan residu ( endapan ) yang berada didalam botol tersebut merupakan campuran beberapa bahan seperti : bunga, buah - buahan, tanama kayu wangi dan kemenyan. Disamping itu terdapat pula bahan yang belum diketahui jenisnya.
Residu ini sedang diteliti untuk dibuat ulang. Andaikan berhasil, mungkin kita dapat mengetahui selera aroma parfum di Zaman Fir'aun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar